Apr 1, 2010

arsitektural.. struktural..

Arsitek dan struktur bangunan memang seringkali dikait-kaitkan. Yah.. masih satu lingkungan kerja sih, tapi beda job descriptionnya tentu saja. Aspek arsitektural mencakup kenyamanan, keindahan dan kepuasan sedangkan struktural tentu saja menyangkut kekuatan bangunan yang menopang segala kenyamanan, keindahan dan kepuasan penghuninya.

Beberapa kali diminta untuk merancang rumah tinggal bertingkat rendah dan sedang oleh teman-teman sendiri, kami (saya dan suami) seringkali susah menjelaskan, bahwa koridor kerja kami hanya pada ranah arsitektural sedangkan untuk kekuatan strukturnya, pakailah jasa desainer struktur atau tanyalah pada orang yang berpengalaman di bidang struktur. Yah.. demi mencapai hal-hal yang saya sebutkan di atas tadi tentunya. Arsitektural tidak bisa berdiri sendiri tanpa kekuatan struktur yang menopangnya.. apalah artinya bangunan indah, ruang nyaman, tapi strukturnya keropos?

Maaf, kami bukannya tidak tahu tentang struktur. Tentu saja kami bisa menentukan ukuran ataupun penempatan pondasi, kolom, plat dan balok rumah anda berdasaran logika dan asumsi bentuk bangunan. Tapi.. jangan tanya ya, soal pembesiannya. Itu adalah ranah struktur. Kami tidak mau dan (seharusnya) tidak berhak menentukannya, karena untuk menentukan itu harus berdasar atas perhitungan-perhitungan tertentu, seperti beban bangunan, koefisien gempa dan lain sebagainya.

Memang banyak disekeliling kita yang membangun rumahnya tanpa Arsitek ataupun desainer struktur.. "baik-baik saja kok rumah saya" Yah.. it's oke. Sekarang baik-baik saja. Tapi, bukankah banyak juga kejadian ketika beberapa gempa besar terjadi di tanah air, terlihat beberapa bangunan yang luluh lantak, dan beberapa yang masih berdiri. Salah siapa? Bukannya saya menyalahkan yang menjadi korban, tapi bagi kita yang hidup di daerah rawan bencana, tentu saja amat sangat penting bagi kita untuk waspada sebelum bencana datang. It's our home, dan tidak ada salahnya berinfestasi untuk kenyamanan, keselamatan keluarga kita.

Oh ya.. ngomong-ngomong soal bangunan dan gempa, rumah-rumah tradisional jaman mbah-mbah kita yang dibangun dengan sistem knock down terbukti lebih tahan terhadap gempa lho. Jadi.. jangan malu-malu belajar dari arsitektur tradisional ya..

Doh.. doh.. jadi malah ke mana-mana deh.. namanya juga curhat..
Tapi jadi paham kan.. both of we; architecture & structure can't life by it self..

No comments: