Dec 3, 2010

Living room & Pantry

Yah ya.. waktunya narsis.. Setelah sekian lama blog saya yang ini sepi dengan berbagai alasan, saya akan mulai mengurusnya lagi di sela-sela kesibukan saya. Terima kasih untuk yang sudah mampir.. maaf ya responnya lambreta.. yang punya rumah emang moody orangnya hehehe..

Oke.. sebagai awal kembalinya saya (ke blog ini), saya akan mulai mengisi blog ini dengan beberapa desain yang pernah saya buat. Tidak semuanya terbangun si.. tapi siapa tahu bisa jadi inspirasi kamu-kamu buat menata rumah. Jadi satu-satu nanti akan saya publish.. mungkin bukan karya yang sempurna.. but i love it!!

Oh ya.. setelah saya lihat-lihat, ternyata kebanyakan malah berupa desain produk furniture dan interior gitu. Buildingnya mana yah.. hehehe.. next time.. Untuk building kebanyakan saya berkolaborasi dengan suami saya. Ya.. dia lebih banyak pengalaman di kantor konsultan daripada saya.


Untuk desain yang ini saya diminta untuk mendesain tata letak dan juga beberapa furniture di sebuah apartemen oleh seorang kolega. Ada beberapa ruang sih, tapi saya publish dulu untuk ruang tengah (living), area makan dan dapurnya.

Lay Out Living room

Living Room. Secara lay out sih simple, karena hanya berfungsi untuk ruang berkumpul dan menonton TV. Jadi.. furniturenya juga cukup simple yaitu sofa 3 seater, 1 coffee table dan Panel TV yang dibuat build in di dinding. Sofanya saya pilih yang minimalis gitu.. Hati-hati ya memilih furniture untuk ruangan sempit. Lebih baik pilih furniture dengan bentuk yang sederhana agar ruangan tidak terkesan makin sempit. Mungkin karena pada dasarnya saya suka yang simple-simple jadinya.. ya.. desain follow me lah hehe.

Penampakan TV panel

Penampakan Living Room dari arah voyer

Dapur & R. Makan mungil. Masih menggunakan simple sebagai kata kuncinya.. dapur yang berbentuk "L" juga saya desain se-simple fungsinya. Jangan lupa tentang pakem lay out dapur yang pernah saya bahas beberapa waktu lalu ya (sepertinya sudah bertahun-tahun lalu: lebay mode on) tentang triangle sink, refrigerator and hob untuk memudahkan kamu-kamu bekerja di dapur. Oh ya.. untuk dapur yang ini owner minta diberi jendela antara dapur dan ruang makan untuk memudahkan penyajian makanan. Lucu juga ya.. seperti di resto-resto hehe..
So.. ini dia penampakannya:

Lay out dapur

Penampakan dari potongan A

Penampakan dari potongan B

Yup.. selesai sudah curhat desain saya kali ini. Moga bisa jadi inspirasi kamu-kamu semua. Jangan bosan mampir yaa.. see yaa

Apr 1, 2010

arsitektural.. struktural..

Arsitek dan struktur bangunan memang seringkali dikait-kaitkan. Yah.. masih satu lingkungan kerja sih, tapi beda job descriptionnya tentu saja. Aspek arsitektural mencakup kenyamanan, keindahan dan kepuasan sedangkan struktural tentu saja menyangkut kekuatan bangunan yang menopang segala kenyamanan, keindahan dan kepuasan penghuninya.

Beberapa kali diminta untuk merancang rumah tinggal bertingkat rendah dan sedang oleh teman-teman sendiri, kami (saya dan suami) seringkali susah menjelaskan, bahwa koridor kerja kami hanya pada ranah arsitektural sedangkan untuk kekuatan strukturnya, pakailah jasa desainer struktur atau tanyalah pada orang yang berpengalaman di bidang struktur. Yah.. demi mencapai hal-hal yang saya sebutkan di atas tadi tentunya. Arsitektural tidak bisa berdiri sendiri tanpa kekuatan struktur yang menopangnya.. apalah artinya bangunan indah, ruang nyaman, tapi strukturnya keropos?

Maaf, kami bukannya tidak tahu tentang struktur. Tentu saja kami bisa menentukan ukuran ataupun penempatan pondasi, kolom, plat dan balok rumah anda berdasaran logika dan asumsi bentuk bangunan. Tapi.. jangan tanya ya, soal pembesiannya. Itu adalah ranah struktur. Kami tidak mau dan (seharusnya) tidak berhak menentukannya, karena untuk menentukan itu harus berdasar atas perhitungan-perhitungan tertentu, seperti beban bangunan, koefisien gempa dan lain sebagainya.

Memang banyak disekeliling kita yang membangun rumahnya tanpa Arsitek ataupun desainer struktur.. "baik-baik saja kok rumah saya" Yah.. it's oke. Sekarang baik-baik saja. Tapi, bukankah banyak juga kejadian ketika beberapa gempa besar terjadi di tanah air, terlihat beberapa bangunan yang luluh lantak, dan beberapa yang masih berdiri. Salah siapa? Bukannya saya menyalahkan yang menjadi korban, tapi bagi kita yang hidup di daerah rawan bencana, tentu saja amat sangat penting bagi kita untuk waspada sebelum bencana datang. It's our home, dan tidak ada salahnya berinfestasi untuk kenyamanan, keselamatan keluarga kita.

Oh ya.. ngomong-ngomong soal bangunan dan gempa, rumah-rumah tradisional jaman mbah-mbah kita yang dibangun dengan sistem knock down terbukti lebih tahan terhadap gempa lho. Jadi.. jangan malu-malu belajar dari arsitektur tradisional ya..

Doh.. doh.. jadi malah ke mana-mana deh.. namanya juga curhat..
Tapi jadi paham kan.. both of we; architecture & structure can't life by it self..